Rumah Belajar Energi 7.000 kV: Edukasi Energi Berkelanjutan Berbasis Komunitas

Transisi menuju energi bersih menjadi kebutuhan mendesak di tengah perubahan iklim global dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Di Indonesia, berbagai inisiatif lokal mulai muncul sebagai solusi nyata. 

Salah satunya adalah Rumah Belajar Energi 7.000 kV, sebuah program kolaboratif dari PT Paiton Energy bersama PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI). Mengusung konsep edukasi berbasis komunitas, program ini mengintegrasikan penyediaan energi terbarukan, pembelajaran lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. 

Dengan pendekatan yang holistik, Rumah Belajar Energi menjadi contoh konkrit bagaimana energi berkelanjutan di Indonesia dapat diwujudkan secara inklusif dan berkelanjutan.

Ringkasan dan Tujuan Program

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pendidikan dan energi hijau, PT Paiton Energy mengembangkan Rumah Belajar Energi di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 

Di desa ini, sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 7.000 Watt (7 kV) dibangun dengan memanfaatkan debit air dari Air Terjun Kali Pedati.

PLTMH ini menghasilkan listrik ramah lingkungan yang dialirkan ke 14 Kepala Keluarga dengan kapasitas masing-masing sekitar 500 Watt. Tidak hanya sekedar mendistribusikan listrik, program ini bertujuan menjadikan energi sebagai pintu masuk menuju transformasi sosial dan edukasi. 

Rumah Belajar Energi hadir sebagai ruang belajar energi terbarukan yang terbuka bagi masyarakat lokal yang ingin mengenal lebih dekat tentang teknologi energi berkelanjutan di Indonesia.

Suara dari Masyarakat

Dampak positif dari program Rumah Belajar Energi dirasakan langsung oleh warga Desa Plaosan. Kesaksian mereka mencerminkan bagaimana akses terhadap energi berkelanjutan mampu mengubah kualitas hidup secara nyata.

Sebelum ada listrik dari PLTMH, kami sangat kesulitan. Mau mengajar anak-anak pakai proyektor tidak bisa, laptop tidak bisa dinyalakan. Sekarang, Alhamdulillah, semuanya lebih mudah dan anak-anak bisa belajar dengan baik bahkan di malam hari.

— Wahyuni, Warga Desa Plaosan

Setelah ada listrik, saya bisa pakai mixer dan blender untuk buat kue. Produksi lebih cepat dan hasilnya lebih banyak.”

— Hatipa, Warga Desa Plaosan

Kami dari pemerintah desa mewakili warga sangat berterima kasih kepada PT Paiton Energy dan POMI. Kendala listrik yang dulu sangat menghambat aktivitas masyarakat kini teratasi. Bantuan ini sangat bermanfaat.

— Tosan, Kepala Desa Plaosan

Pemberdayaan Ekonomi dan Inovasi Sosial

Keunggulan dari program ini terletak pada pemanfaatan energi secara produktif. Di siang hari, saat kebutuhan rumah tangga rendah, listrik dari PLTMH dialihkan untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif seperti pengolahan hasil pertanian, produksi makanan olahan, serta pengembangan usaha mikro lainnya.

Model ini menunjukkan bahwa energi berkelanjutan tidak hanya berkaitan dengan efisiensi energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. 

Dengan dukungan teknologi, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan sekaligus membangun ketahanan ekonomi lokal. Pendekatan ini memperlihatkan potensi besar energi berkelanjutan di Indonesia dalam menggerakkan pembangunan desa yang mandiri dan inovatif.

Kontribusi terhadap SDGs dan Pendidikan

Program ini turut berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam sektor energi bersih (SDG 7), pendidikan berkualitas (SDG 4), dan pengentasan kemiskinan (SDG 1). 

Rumah Belajar Energi mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam memahami tantangan dan solusi terkait krisis energi serta pentingnya transisi ke sumber energi terbarukan.

Dengan menyediakan akses terhadap pembelajaran praktik, pelatihan teknis, dan pendampingan berbasis proyek, program ini menjadi katalis pembentukan kompetensi baru di kalangan masyarakat lokal. 

Mereka diajak untuk tidak hanya memahami teori, tapi juga melihat langsung penerapan energi berkelanjutan di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Keberlanjutan Program dan Teknologi Tambahan

Dimulai sejak 2018, Rumah Belajar Energi terus berjalan secara konsisten dan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaannya. Keterlibatan langsung ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan program. 

Masyarakat bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaksana dan penjaga keberlangsungan sistem energi yang telah dibangun.

PT Paiton Energy tidak berhenti pada PLTMH. Mereka juga memperluas upaya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sekolah-sekolah dan pengembangan pelatihan vokasi melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). 

Strategi ini menambah ragam pemanfaatan energi berkelanjutan di Indonesia, sekaligus memperluas dampak pendidikan berbasis energi terbarukan.

Rumah Belajar Energi 7.000 kV adalah contoh konkret bagaimana energi terbarukan dapat diimplementasikan secara efektif di tingkat desa. 

Melalui kombinasi antara teknologi mikrohidro, edukasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal, program ini membuktikan bahwa transisi menuju energi berkelanjutan di Indonesia bisa dilakukan dengan pendekatan inklusif dan berkelanjutan. 

Keterlibatan masyarakat sebagai aktor utama menjadi kunci keberhasilan, menjadikan inisiatif ini relevan tidak hanya untuk desa Plaosan, tetapi juga sebagai model inspiratif bagi daerah lain di Indonesia yang ingin mewujudkan kemandirian energi berbasis potensi lokal.

Share the Post: