Pernahkah kita berpikir dari mana listrik di rumah berasal, dan apa dampaknya jika digunakan berlebihan? Pertanyaan sederhana ini bisa menjadi langkah awal menanamkan literasi energi pada anak sejak usia dini.
Literasi energi bukan sekadar pengetahuan teknis, tetapi tentang bagaimana generasi muda memahami pentingnya menjaga sumber daya alam demi masa depan. Dengan mengenalkan konsep energi berkelanjutan sejak kecil, kita membantu mereka membentuk kebiasaan yang bertanggung jawab dan peduli lingkungan.
Energi berkelanjutan adalah pondasi masa depan yang lebih hijau, dan peran generasi muda sangat penting untuk memastikan sumber energi tetap lestari dan bermanfaat bagi semua.
Mengapa Literasi Energi Sejak Dini Begitu Penting?
Generasi muda hari ini adalah pengambil keputusan esok hari. Masa depan kondisi energi global berada di tangan mereka. Maka dari itu, pemahaman mengenai penghematan energi dan penggunaan energi berkelanjutan perlu ditanamkan sejak dini.
Literasi energi bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan juga mencakup sikap dan tindakan nyata, seperti mematikan lampu saat tidak digunakan, memilih alat elektronik hemat energi, hingga memahami pentingnya sumber energi terbarukan.
Dengan pemahaman yang kuat sejak usia dini, generasi muda akan terbiasa dengan gaya hidup yang mendukung energi berkelanjutan. Mereka tidak hanya tahu bahwa menghemat energi itu penting, tetapi juga memahami alasan di baliknya. Dalam jangka panjang, ini akan membentuk perilaku yang konsisten dan berkelanjutan.
Peran Sekolah dan Orang Tua dalam Literasi Energi
Pendidikan literasi energi dapat dimulai dari lingkungan sekolah. Sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir generasi muda melalui berbagai pendekatan. Kurikulum berbasis karakter yang menanamkan nilai-nilai hemat energi, program edukatif, serta pelatihan untuk guru adalah langkah awal yang dapat diambil.
Penggunaan media kreatif seperti video, permainan edukatif, dan eksperimen sederhana juga bisa membantu generasi muda memahami konsep energi berkelanjutan dengan lebih menyenangkan.
Namun, sekolah bukan satu-satunya tempat yang bertanggung jawab. Orang tua juga memiliki peran penting sebagai role model di rumah. Perilaku sederhana seperti mematikan perangkat elektronik, memisahkan sampah, dan menghemat air merupakan contoh nyata yang dapat ditiru generasi muda.
Ketika anak melihat bahwa orang tuanya konsisten dalam menggunakan energi secara bijak, mereka pun akan mengikuti jejak tersebut.
Dampak Positif Literasi Energi Sejak Usia Dini
Menanamkan literasi energi sejak dini memberikan berbagai manfaat yang membentuk karakter anak secara menyeluruh. Beberapa dampak positifnya antara lain:
- Membentuk Kebiasaan Hemat Energi
Generasi muda terbiasa mematikan lampu saat tidak digunakan, mencabut charger, atau menggunakan peralatan hemat energi dalam keseharian.
- Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan
Anak jadi lebih peduli terhadap isu lingkungan seperti perubahan iklim dan pencemaran, serta memahami bahwa energi berkelanjutan adalah salah satu solusinya.
- Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Literasi energi mendorong anak untuk mempertanyakan dan menganalisis bagaimana energi diproduksi dan dikonsumsi, serta mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.
- Mendorong Inovasi dan Kreativitas
Generasi muda terdorong untuk menciptakan ide atau solusi baru yang berkaitan dengan penghematan energi atau pemanfaatan energi terbarukan.
- Mempersiapkan Generasi Berkelanjutan
Dengan pemahaman sejak dini, anak tumbuh menjadi individu yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang energi berkelanjutan.
Kontribusi Nyata PT Paiton Energy dalam Literasi Energi Generasi Muda
Salah satu contoh nyata dukungan terhadap literasi energi sejak dini datang dari PT Paiton Energy. Perusahaan ini aktif menjalankan program edukatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pengelolaan sampah dan penggunaan energi berkelanjutan.
Program “Waste to Energy” (WTE) yang bekerja sama dengan Taman Margasatwa Ragunan adalah contohnya.
Melalui program ini, generasi muda mulai dari usia Sekolah Dasar telah diajak melihat langsung proses pengolahan sampah organik dan kotoran hewan menjadi biogas, yang kemudian digunakan untuk pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) biogas. Selain memperkenalkan teknologi energi berkelanjutan, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan.
PT Paiton Energy berharap agar generasi muda peserta program ini dapat tumbuh menjadi pelopor pelestarian lingkungan dan berkontribusi dalam penggunaan energi berkelanjutan di masa mendatang. Ini merupakan bukti nyata bahwa energi berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama, termasuk oleh dunia industri.
Tidak hanya itu, PT Paiton Energy juga menjalankan program PLTS Atap di sekolah-sekolah sebagai bagian dari Solar School Program, yang mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan langsung di lingkungan sekolah.
SMKN 54 Jakarta
- Kapasitas: 20 unit PLTS Atap berkapasitas 10 kWp, menyediakan listrik untuk kebutuhan operasional sekolah sehari-hari.
- Peresmian: Dilakukan pada Selasa, 21 Mei 2024.
- Dampak Lingkungan: Setiap bulan PLTS ini mampu mereduksi emisi CO₂ sebesar 0,68 ton, setara dengan menanam satu pohon.
- Tujuan Program: Mendukung program pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Ini juga sejalan dengan inisiatif Pemerintah Daerah Khusus Jakarta dalam mewujudkan Sekolah Net Zero Carbon untuk mendukung target Kota Nol Emisi Karbon (Net Zero Emission) tahun 2050.
- Manfaat Edukasi: PLTS Atap menjadi bagian dari program edukatif Solar School PV, yang mendorong partisipasi siswa dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan menciptakan kesadaran akan pentingnya aksi nyata dalam mitigasi perubahan iklim. PLTS Atap telah mendorong terbentuknya komunitas Sanggar Konversi Energi (Sanggar Sinergi) yang mendorong adaptasi teknologi EBT oleh siswa SMK dalam berbagai aplikasi di masyarakat. Sanggar Sinergi bahkan telah diminta oleh cukup banyak sekolah di DKI Jakarta untuk memberikan sosialisasi mengenai pemanfaatan energi baru dan terbarukan
SMKN 54 Jakarta Pusat menjadi pilot project dari program Solar School yang diinisiasi oleh PT Paiton Energy. Melihat keberhasilannya terutama dari sisi edukasi dan keterlibatan aktif para siswa. Program Solar School di SMKN 54 ini telah mendapatkan penghargaan Derap Kerjasama Jakarta (DKJ Awards) di tahun 2024 untuk kategori Lingkungan.
PT Paiton Energy melanjutkan inisiatif ini ke sekolah-sekolah lain, seperti SMA 70 Jakarta Selatan dan SMKN 53 Jakarta Barat.
SMAN 70 Jakarta
- Kapasitas: 20 unit panel surya dengan total daya 10 kWp, menyediakan 10 kW listrik untuk kebutuhan harian sekolah.
- Dampak Lingkungan: Mengurangi emisi karbon sebesar 0,68 ton CO₂ per bulan, setara dengan menanam satu pohon.
- Peresmian: Dilaksanakan pada 4 Desember 2024 oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, dan Presiden Direktur PT Paiton Energy, Fazil Erwin Alfitri.
- Manfaat Edukasi: Menurut Kepala Sekolah Sunaryo, kehadiran PLTS ini tidak hanya mendukung operasional sekolah, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran langsung bagi siswa tentang energi berkelanjutan dan pentingnya menjaga lingkungan.
SMKN 53 Jakarta
- Kapasitas: 20 unit panel surya berkapasitas total 10 kWp, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik sekolah.
- Dampak Lingkungan: Sama seperti di SMAN 70, emisi CO₂ berkurang hingga 0,68 ton per bulan.
- Pendekatan Edukasi: Siswa terlibat langsung dalam pemeliharaan dan pengelolaan PLTS, memperkuat pemahaman mereka terhadap teknologi energi berkelanjutan.
Dengan dua pendekatan yaitu edukasi langsung melalui program WTE dan pembelajaran praktis melalui Solar School Program, PT Paiton Energy menunjukkan komitmennya dalam mendukung literasi energi anak-anak dan remaja.
Upaya ini secara langsung mendukung kesadaran bahwa energi berkelanjutan adalah bagian penting dari kehidupan masa kini dan masa depan, serta harus diperjuangkan bersama oleh semua pihak.
Mendukung Pembelajaran melalui Infrastruktur Energi Terbarukan
Selain melalui program edukasi langsung, PT Paiton Energy juga berkontribusi melalui penyediaan infrastruktur energi berkelanjutan. Salah satunya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di sekolah-sekolah.
Dengan adanya PLTS atap, siswa dapat belajar langsung tentang manfaat energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah ini tidak hanya memberikan edukasi praktis, tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon dari sektor pendidikan. Dengan kata lain, energi berkelanjutan adalah bagian penting dari pembangunan yang ramah lingkungan, dan keterlibatan generasi muda sejak dini memperkuat komitmen ini untuk masa depan yang lebih hijau.
Menanamkan literasi energi sejak usia dini bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan keberlanjutan bumi. Generasi muda yang memahami pentingnya penghematan energi dan penggunaan energi berkelanjutan akan tumbuh menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Melalui kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan sektor swasta seperti PT Paiton Energy, kita bisa membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli lingkungan. Ingatlah, energi berkelanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan menanamkan pemahaman ini sejak dini, kita telah membuka jalan menuju perubahan yang positif dan berkelanjutan.