Menginspirasi Generasi Muda dalam Pengelolaan Sampah dan Konservasi

Jakarta, 29 Februari 2024 – Sebagai upaya pendidikan kelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah berkelanjutan, PT Paiton Energy (PE) kembali mengundang anak-anak dari Panti Asuhan untuk mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan (TMR) terutama melihat langsung pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan (Waste to Energy – WTE).
Kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan yang dilakukan PE dalam mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sebelumnya PE juga sudah mengundang anak-anak dari Panti Asuhan Mizan Amanah, Pejompongan, Jakarta, akhir tahun lalu.

Program WTE merupakan upaya CSR PE yang bersinergi dengan TMR dalam mengembangkan solusi pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan pengembangan energi terbarukan.
Program WTE di TMR berupa pemasangan dan pengoperasian delapan unit mesin biodigester yang berfungsi untuk mengolah kotoran hewan dan sampah organik menjadi biogas. Biogas ini kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan mesin pembangkit listrik atau yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Biogas.

Presiden Direktur PT Paiton Energy Koichiro Miyazaki mengatakan Perusahaan sangat senang dapat menginspirasi lebih banyak orang bahwa limbah kotoran hewan dapat diubah menjadi energi listrik, dan tentunya ini merupakan energi yang sangat berkelanjutan. Di Indonesia sendiri, keberlanjutan semakin dibutuhkan untuk masa depan yang lebih baik.

“Anak-anak ini mendapatkan kesempatan untuk belajar melihat berbagai macam satwa yang ada di TMR, serta belajar bagaimana limbah kotoran mereka dapat diolah dengan teknologi menjadi energi listrik,” kata Miyazaki. Jadi, ke depan generasi muda dapat mempraktekkan gaya hidup peduli lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) terutama dengan pengelolaan sampah.

Staf Seksi Sarana dan Prasarana TMR Dwiko Adam mengatakan TMR merasa senang mendapatkan kunjungan dari anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah. Ini sesuai dengan visi dan misi TMR untuk meningkatkan kualitas pendidikan terkait lingkungan. Diharapkan anak-anak ini dapat menjadi sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan pengolahan sampah organik yang dapat menghasilkan produk bernilai tambah.

“Selain energi listrik, gas dan pupuk juga dapat dihasilkan dari pengolahan kotoran hewan tersebut. Hal-hal ini secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan, khususnya di lingkungan TMR,” kata Adam.

Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang Muhammad Ali menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak. Dia menjelaskan, “Mereka kini memahami bahwa limbah dan kotoran hewan dapat diolah menjadi biogas yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber energi listrik.” Ali juga berharap agar program WTE ini dapat terus berkembang di masa depan dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat secara luas.

Naragita, salah satu anak dari Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang, mengatakan berterima kasih kepada Paiton Energy dan TMR atas kesempatan yang diberikan untuk melihat berbagai macam margasatwa yang dijaga dan dirawat dengan baik di TMR, sehingga hewan-hewan tersebut dapat terlindungi dari kepunahan. “Kami juga sangat senang belajar tentang proses pengolahan sampah, khususnya bagaimana kotoran hewan dapat diubah kembali menjadi sumber daya yang berguna, seperti listrik, gas, dan pupuk.”

Kunjungan ini tidak hanya memberikan pengalaman edukatif yang berharga bagi anak-anak, tetapi juga menegaskan komitmen PE dan TMR dalam menjaga lingkungan serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Dalam hal ini Paiton Energy akan terus berupaya meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan melalui praktik bisnis yang berkelanjutan dan inisiatif peningkatan kinerja lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan mensinergikan kegiatan penanganan perubahan iklim melalui Program Paiton bErsiNERGY.
Paiton Energy telah melaksanakan program CSR sejak tahun 2000 yang dirancang setiap tahun, dan dipantau oleh Komite Pengembangan Masyarakat. Program dikategorikan dalam tiga fokus yaitu mendukung keberlanjutan Perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan.

Share the Post: