Peran PT Paiton Energy dalam Mendukung Akselerasi Transisi Energi Indonesia

Transisi energi merupakan langkah strategis global untuk mengubah sistem produksi dan konsumsi energi dari sumber fosil menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Di tingkat nasional, transisi energi Indonesia telah menjadi agenda utama pemerintah guna memastikan ketahanan energi jangka panjang sekaligus memenuhi komitmen internasional dalam pengurangan emisi karbon.

Langkah ini melibatkan restrukturisasi kebijakan, pemanfaatan teknologi baru, serta kolaborasi lintas sektor yang terukur.

Apa itu Transisi Energi dan Komitmen Keberlanjutan

Secara umum, transisi energi didefinisikan sebagai pergeseran struktural dalam sistem energi yang berfokus pada dekarbonisasi. 

Hal ini mencakup peningkatan efisiensi energi serta peralihan penggunaan batubara dan minyak bumi ke sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi.

Sementara itu, komitmen keberlanjutan adalah kerangka kerja yang diadopsi oleh pemerintah dan korporasi untuk menyelaraskan operasional mereka dengan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). 

Dalam praktiknya, transisi energi menjadi instrumen utama untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya dalam menjaga stabilitas iklim dan menyediakan energi bersih yang terjangkau.

Apa Saja Target Transisi Energi dan Komitmen Keberlanjutan Indonesia

Pemerintah Indonesia telah menetapkan peta jalan menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. 

Landasan hukum utama untuk mendukung percepatan ini adalah Permen ESDM No. 10/2025, yang mengatur mengenai roadmap konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke EBT serta pemanfaatan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).

Beberapa poin krusial dalam transisi energi Indonesia meliputi:

  • Bauran EBT: Pemerintah menargetkan porsi EBT dalam bauran energi nasional mencapai 23% pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 23-40% pada tahun 2030.
  • Pendanaan JETP: Indonesia mengamankan kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$20 miliar yang dialokasikan untuk percepatan pensiun dini 5,8 GW PLTU batubara.
  • Pengurangan Emisi: Melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC), sektor energi ditargetkan mampu mereduksi emisi sebesar 358 juta ton CO2 pada tahun 2030.
  • Infrastruktur dan Teknologi: Pengembangan smart grid, ekosistem kendaraan listrik (EV), dan hidrogen hijau menjadi fokus pengembangan infrastruktur sesuai regulasi terbaru.

Monitoring kemajuan ini dilakukan secara berkala melalui Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2025 untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan terhadap target yang telah ditetapkan.

Transisi Energi dan Komitmen Keberlanjutan PT Paiton Energy

Sebagai salah satu Independent Power Producer (IPP) terbesar dengan kapasitas 2.045 MW, PT Paiton Energy memegang peranan penting dalam stabilitas listrik di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). 

Perusahaan secara aktif telah menyesuaikan strategi bisnisnya agar sejalan dengan arah transisi energi nasional.

Implementasi dan Pencapaian Saat Ini

Pada tahun 2024, PT Paiton Energy menerbitkan Sustainability Report pertama yang mendokumentasikan pencapaian ESG perusahaan. 

Selain itu, melalui program Paiton bErsiNERGY, perusahaan bersama POMI telah melakukan penanaman lebih dari 25.000 pohon gamal di Hutan Energi hingga awal 2025. 

Perusahaan juga mendukung digitalisasi pendidikan energi melalui pembangunan PLTS atap di SMKN 54, SMA 70 dan SMKN 53 Jakarta. 

Di bidang manajemen limbah, pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) sebagai building materials seperti paving dan pembenah tanah  menunjukkan komitmen perusahaan terhadap ekonomi sirkular.

Rencana Strategis Masa Depan

Dalam jangka panjang, PT Paiton Energy berencana melakukan transisi unit pembangkitnya ke penggunaan gas alam (PLTG) yang lebih rendah emisi, sembari menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah. 

Perusahaan juga menjalin kolaborasi riset dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk pengembangan hidrogen hijau dan optimalisasi teknologi PLTU. 

Melalui reforestasi mangrove dan program CSR yang berkelanjutan, perusahaan berupaya memastikan transisi yang dilakukan bersifat inklusif bagi masyarakat sekitar.

Tabel: Perbandingan Komitmen Nasional dan PT Paiton Energi & PT POMI

Aspek KomitmenPemerintah Indonesia (Nasional)PT Paiton Energy & PT POMI
Target TransisiBauran EBT 23-40% (2030); Roadmap Permen 10/2025Rencana pengembangan ke PLTG
Reduksi EmisiTarget 358 CO2 (2030); Implementasi CCSPenanaman 34.000+ pohon; Perolehan PROPER Hijau
Kerja SamaSkema JETP & ASEAN Power GridKemitraan dengan UGM & Pemkab Probolinggo
LingkunganIntegrasi EBT dalam RUPTL PLNPengolahan FABA; Reforestasi Mangrove

Kesimpulannya, keberhasilan transisi energi memerlukan sinergi yang solid antara regulasi pemerintah dan kesiapan operasional sektor swasta. 

Melalui kebijakan yang tertuang dalam Permen ESDM No. 10/2025 dan aksi nyata korporasi seperti yang dilakukan PT Paiton Energy, transisi energi Indonesia optimis dapat mencapai target pengurangan emisi yang dicanangkan demi masa depan energi yang lebih berkelanjutan.

Share the Post: