Pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) telah menjadi agenda global yang penting, menuntut peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta.
Di Indonesia, khususnya di provinsi Jawa Timur, peran strategis PT Paiton Energy dalam menyelaraskan operasional energi lokal dengan tujuan-tujuan keberlanjutan global patut menjadi sorotan.
Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah, apa yang dimaksud SDGs dan bagaimana entitas bisnis sekelas PT Paiton Energy mengintegrasikan kerangka kerja ini dalam strategi korporasi mereka?
SDGs adalah seperangkat 17 tujuan global dengan 169 target terukur yang dirancang untuk mengatasi kemiskinan, melindungi bumi, dan memastikan kemakmuran bagi semua.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam kontribusi, inisiatif, dan mekanisme pengukuran yang digunakan PT Paiton Energy untuk mendukung pencapaian SDGs di provinsi Jawa Timur.
Komitmen Energi Berkelanjutan dan Mitigasi Iklim
Sebagai salah satu penopang utama pasokan listrik stabil di Jawa Timur, PLTU Paiton dengan kapasitas besar tidak hanya fokus pada keandalan energi tetapi juga pada transisi menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui penerapan teknologi dan praktik berkelanjutan.
Komitmen ini selaras dengan apa yang dimaksud SDGs, terutama SDG 7 (Akses Energi yang Terjangkau dan Bersih) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
PT Paiton Energy secara proaktif mengembangkan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk inovasi energi hijau dan mitigasi perubahan iklim.
Salah satu inisiatif kunci SDGs adalah pengembangan energi baru melalui program PLTMH dan Biogas untuk masyarakat di Kabupaten Probolinggo serta pemanfaatan sampah untuk menghasilkan listrik tenaga sampah, yang mencerminkan integrasi antara pengelolaan lingkungan dan solusi energi.
Inisiatif Pelestarian Pesisir dan Konservasi Ekosistem
Kontribusi signifikan PT Paiton Energy terhadap SDGs tampak nyata dalam program konservasi lingkungan pesisir dan rehabilitasi ekosistem.
Persoalan mengenai apa yang dimaksud SDGs dan cara penerapannya di lingkungan pesisir dijawab melalui serangkaian program konservasi. Program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan menitikberatkan pada konservasi hutan dan lingkungan.
Program penanaman mangrove menjadi flagship dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan pesisir. Lebih dari 121.000 batang mangrove telah ditanam di berbagai lokasi pesisir seperti Pantai Bahak, Pantai Grinting, Kampung Blekok, dan Taman Nasional Baluran.
Selain menanam 3.000 batang mangrove di Pantai Grinting, Probolinggo, fungsi ekologis mangrove ini sangat vital untuk penyerapan karbon, perlindungan dari abrasi, dan sebagai habitat ekosistem laut. Inisiatif ini secara langsung mendukung SDG 14 (Ekosistem Laut) dan SDG 15 (Ekosistem Darat).
Lebih lanjut, perusahaan juga aktif dalam rehabilitasi hutan rakyat, seperti di Selobanteng, Situbondo, yang sejak 2006 telah menanam ribuan pohon, berkontribusi signifikan pada peningkatan tutupan lahan dan serapan karbon yang diperkirakan mencapai 3.853 ton karbon per hektar per tahun. Perusahaan juga mengembangkan Hutan Sosial di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo bekerjasama dengan Kelompok Tani dan Kementerian Kehutanan.
Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Lokal
Inisiatif PT Paiton Energy tidak berhenti pada aspek lingkungan, melainkan terintegrasi dengan pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat lokal, sejalan dengan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 1 (Pengentasan Kemiskinan).
Melalui program CSR, perusahaan memberikan pelatihan dan dukungan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang berkontribusi pada penguatan ekonomi masyarakat pasca pandemi.
Pengembangan Desa Wisata berbasis konservasi dan ekowisata di Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, yang fokus pada konservasi mangrove dan burung lokal, dan pengembangan ekowisata di daerah Krucil, Kabupaten Probolinggo telah menjadi katalisator dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui model ekowisata edukatif.
Selain itu, pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui bank sampah menjadi pilar penting dalam program konservasi dan pemberdayaan, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam siklus ekonomi sirkular.
Kerangka Kolaborasi dan Pengukuran Dampak (ESG)
Keberlanjutan program PT Paiton Energy diwujudkan melalui sinergi model pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.
Kemitraan strategis dijalin dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo, serta lembaga nirlaba seperti Palang Merah Indonesia (PMI) untuk pembangunan ketangguhan bencana dan kesehatan masyarakat.
Peran masing-masing mitra saling melengkapi, mulai dari aspek teknis, sumber daya, hingga advokasi kebijakan, memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan.
Untuk mengukur dampak dan kontribusi nyata, PT Paiton Energy mengadopsi indikator Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi dengan metrik SDGs. Indikator ini mencakup:
- Lingkungan: Jumlah mangrove yang ditanam, luas hutan yang direhabilitasi, serapan karbon terukur, dan perolehan penghargaan lingkungan (seperti Green PROPER).
- Sosial: Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan bank sampah dan pelatihan UMKM, serta meningkatnya hubungan sosial yang positif dan dinamis dengan perusahaan.
- Ekonomi dan Tata Kelola: Efisiensi energi, penggunaan teknologi energi hijau, dan keberlanjutan program kolaboratif yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat..
Pendekatan pengukuran ini memastikan bahwa kontribusi yang dilaporkan bukan sekadar output fisik, melainkan dampak sosial dan lingkungan yang terukur dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, PT Paiton Energy telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menyelaraskan pembangunan energi lokal yang andal dan berkelanjutan dengan tujuan-tujuan global.
Melalui inisiatif inovatif di bidang konservasi, energi hijau, dan pemberdayaan masyarakat, perusahaan ini memberikan model nyata tentang bagaimana sektor swasta dapat berperan vital dalam mencapai keberlanjutan.
Pemahaman yang mendalam mengenai apa yang dimaksud SDGs dan implementasinya dalam strategi bisnis terbukti menjadi kunci keberhasilan.
SDGs adalah bukan sekadar aspirasi, tetapi cetak biru operasional yang terintegrasi, menjadikan PT Paiton Energy sebagai entitas strategis dalam mendukung akselerasi pencapaian SDGs di kawasan pesisir Jawa Timur.

